George Masih: Literatur Ramadhan Membuatku Memahami Rasionalitas Islam
muallaf 19.40
kisahmuallaf.com – Muhammad Ibrahim, dahulu bernama George Masih. Ia seorang Kristen yang masuk Islam beberapa bulan lalu, punya penilaian khusus tentang Ramadhan.
“Butuh waktu lama untuk saya menerima logika dibalik pelaksanaan ibadah puasa,” kata dia.
Mualaf Pakistan itu melanjutkan, “Saya baca literatur tentang Ramadhan, baik bahasa Urdu dan Inggris. Disitulah, aku memahami rasionalitas dalam Islam,” ujar Ibrahim menjelaskan.
Kini, ia siap menjalani ibadah puasa. “Saya hanya sedikit khawatir dengan cuaca panas. Tapi saya percaya, Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan memberikan kekuatan pada saya untuk menjalaninya,” sebut Ibrahim.
Ibrahim tak sendiri. Banyak mualaf yang bahkan baru menjalankan puasa Ramadhan tahun ini, Mangat Ram contohnya. Pria 34 tahun yang memutuskan mengganti namanya menjadi Ali Abdullah itu menjadi mualaf baru enam bulan terakhir. “Ramadhan lalu, saya belum menemukan kebenaran Islam. Tapi saya tidak kehilangan semuanya, berkah Ramadhan membawaku pada Islam,” sebutnya.
Bagi Mangat Ram, bulan suci Ramadhan memiliki makna khusus dalam hidupnya. Ia mengatakan Ramadhan telah menuntunnya menemukan cahaya Islam. “Saya terus berpikir, umat Islam tidak makan dan minum lalu tanpa ada yang mengawasi. Artinya, ada hal istimewa dibalik ritual ini,” kenang mualaf yang berasal dari Thar, Selatan Provinsi Sind, Pakistan itu.
Pun dengan Abdul Rahman dahulu dikenal sebagai Bhagwan Das. Ia mengatakan Ramadhan adalah bulan istimewa bagi umat Islam. “Ramadhan tahun lalu, saya hanya memiliki sedikit pengetahuan tentang Islam. Jadi, puasa saya kurang sempurna,” kenang dia.
Selama setahun terakhir, ratusan umat Hindu telah memeluk Islam di berbagai belahan Sindh. Pun dengan sejumlah orang Kristen di Punjab, yang memutuskan kembali kepada Islam.
sumber : klik
sumber : klik