Hamas Siaga Penuh
berita internasional 20.15
Kota Gaza, (Analisa). Hamas menyatakan, Selasa (7/8), pasukan keamanannya siaga penuh di Jalur Gaza setelah militer Mesir berjanji membalas pembunuhan 16 prajuritnya oleh orang-orang bersenjata di dekat perbatasan Israel.
Kantor Berita Mesir MENA mengatakan, kelompok orang bersenjata itu datang dari Gaza ke Sinai melalui terowongan, namun Hamas membantah gagasan bahwa militan dari dalam wilayahnya terlibat dalam serangan tersebut.
"Badan-badan keamanan nasional dalam keadan siaga 100 persen untuk menjaga keamanan bersama antara Jalur Gaza dan Mesir," kata Jamal al-Jarrah, kepala pasukan keamanan Hamas, di situs kementerian dalam negeri.
Ia menuduh Israel mendorong spekulasi bahwa orang-orang Palestina di Gaza terlibat dalam serangan Minggu itu.
"Pasukan pendudukan berusaha menyebarkan desas-desusnya dan menganggap Gaza bertanggung jawab atas serangan itu, untuk menimbulkan ketegangan hubungan antara bangsa Palestina dan Mesir," kata Jarrah. "Kami menegaskan bahwa kami bekerja sepanjang waktu untuk menjaga keamanan bersama."
Pemerintah Hamas di Gaza mengadakan pertemuan pada Senin larut malam untuk membahas situasi itu.
Presiden Palestina Mahmud Abbas, yang berbicara dari markasnya di Ramallah, Tepi Barat, mengutuk serangan tersebut.
"Presiden Abbas, rakyat Palestina dan kepemimpinan Palestina mengutuk kejahatan yang dilakukan oleh kelompok teroris ini," kata jurubicaranya, Nabil Abu Rdeineh, dalam sebuah pernyataan.
Sebelum serangan yang menewaskan 16 prajurit Mesir itu, seorang pria Palestina tewas dan seorang lagi cedera dalam serangan pesawat tak berawak Israel di daerah Rafah, Jalur Gaza.
Kedua korban sedang naik sepeda-motor ketika mereka diserang, kata para saksi. Sumber-sumber Palestina menyebut korban yang tewas sebagai Eid Hijazi (23), anggota kelompok pejuang Komite Perlawanan Rakyat.
Militer Israel dalam sebuah pernyataan mengkonfirmasi serangan itu dan menyebut korban yang cedera sebagai Ahmed Said Ismail, yang "termasuk diantara mereka yang bertanggung jawab atas pelaksanaan serangan teror di dekat perbatasan Israel-Mesir yang menewaskan seorang warga sipil Israel pada 18 Juni 2012".
Serangan itu mengarah pada bentrokan besar terakhir di sekitar Gaza, dimana pejuang Palestina menembakkan puluhan roket ke negara Yahudi tersebut dan Israel melancarkan serangan udara ke Gaza yang menewaskan 15 orang Palestina.
Militer Israel mengatakan bahwa Said, Hijazi dan "beberapa anggota lain Jihad Global beroperasi untuk melaksanakan serangan teror terhadap warga sipil Israel melalui perbatasan Mesir-Israel".
sumber :klik
Kantor Berita Mesir MENA mengatakan, kelompok orang bersenjata itu datang dari Gaza ke Sinai melalui terowongan, namun Hamas membantah gagasan bahwa militan dari dalam wilayahnya terlibat dalam serangan tersebut.
"Badan-badan keamanan nasional dalam keadan siaga 100 persen untuk menjaga keamanan bersama antara Jalur Gaza dan Mesir," kata Jamal al-Jarrah, kepala pasukan keamanan Hamas, di situs kementerian dalam negeri.
Ia menuduh Israel mendorong spekulasi bahwa orang-orang Palestina di Gaza terlibat dalam serangan Minggu itu.
"Pasukan pendudukan berusaha menyebarkan desas-desusnya dan menganggap Gaza bertanggung jawab atas serangan itu, untuk menimbulkan ketegangan hubungan antara bangsa Palestina dan Mesir," kata Jarrah. "Kami menegaskan bahwa kami bekerja sepanjang waktu untuk menjaga keamanan bersama."
Pemerintah Hamas di Gaza mengadakan pertemuan pada Senin larut malam untuk membahas situasi itu.
Presiden Palestina Mahmud Abbas, yang berbicara dari markasnya di Ramallah, Tepi Barat, mengutuk serangan tersebut.
"Presiden Abbas, rakyat Palestina dan kepemimpinan Palestina mengutuk kejahatan yang dilakukan oleh kelompok teroris ini," kata jurubicaranya, Nabil Abu Rdeineh, dalam sebuah pernyataan.
Sebelum serangan yang menewaskan 16 prajurit Mesir itu, seorang pria Palestina tewas dan seorang lagi cedera dalam serangan pesawat tak berawak Israel di daerah Rafah, Jalur Gaza.
Kedua korban sedang naik sepeda-motor ketika mereka diserang, kata para saksi. Sumber-sumber Palestina menyebut korban yang tewas sebagai Eid Hijazi (23), anggota kelompok pejuang Komite Perlawanan Rakyat.
Militer Israel dalam sebuah pernyataan mengkonfirmasi serangan itu dan menyebut korban yang cedera sebagai Ahmed Said Ismail, yang "termasuk diantara mereka yang bertanggung jawab atas pelaksanaan serangan teror di dekat perbatasan Israel-Mesir yang menewaskan seorang warga sipil Israel pada 18 Juni 2012".
Serangan itu mengarah pada bentrokan besar terakhir di sekitar Gaza, dimana pejuang Palestina menembakkan puluhan roket ke negara Yahudi tersebut dan Israel melancarkan serangan udara ke Gaza yang menewaskan 15 orang Palestina.
Militer Israel mengatakan bahwa Said, Hijazi dan "beberapa anggota lain Jihad Global beroperasi untuk melaksanakan serangan teror terhadap warga sipil Israel melalui perbatasan Mesir-Israel".
sumber :klik
Posted by Unknown
on 20.15.
Filed under
berita internasional
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0